Halo halo semua… bagaimana puasanya hari ini? Semoga lancer ya hingga selesai Ramadan. Amiin. Btw teman kuliner mo nanya dong. Momen apa
yang dikangenin ketika Ramadan datang?Klo saya sendiri ketika menjelang bedug
maghrib.
Kenapa? Karna disore hari pas Ramadan, banyak
penjual takjil mulai dari makanan ringan hingga berat dan juga berbagai jenis
minuman klo kita khilaf bisa diborong semua deh takjil yang ada he he. Saking
suka laper mata melihat berbagai hidangan didepan mata. Ga tanggung sekali beli
bisa puluhan ribu keluar dari kocek buat beli takjil
Mengeluarkan dana lebih untuk takjil menurut saya ga masalah
tapi apakah teman-teman mau membayar langganan membaca secara premium disebuah portal berita ?
Selama ini terbiasa mendengar senior-senior bercerita klo kebiasaan
baca orang Indonesia itu rendah. Dan
apabila ada dua berita naik, satu berita gosp dan satunya misal berita mengenai konservatif atau informasi mengenai
invesigasi . Bisa dipastikan yang banyak
dibaca adalah berita gossip/
Ga heran pertanyaan ini pun keluar dari pak Bapak Bagja
Hidayat selaku Eksekutif Editor Tempo,: “ Investigasi marak di media apakah ada
pembaca? ”
Topik ini menjadi bahan disksusi yang menarik ketika beberapa
narasumber berkumpul di acara KBR.ID
dengan tema Championing
Environmental Crime Reporting in Indonesia 2021 – 2023
pada tanggal 20 Maret 2023 bertempat di Lantai 2 Gedung Perpustakaan
Nasional Jakarta.
Diskusi panel dimoderator oleh Bapak Bagja Hidayat selaku Eksekutif Editor Tempo, Reynaldo G Sembiring - Direktur Eksekutif ICEL, Bapak Ronny Saputra - Direktur Penegak Hukum Auriga Nusantara, Bapak Anton Aprianto Pemimpin Redaktur Tempo, Azizah Nurhapsari Senior Campaingner dan project Coordinator EJF
Diskusi ini adalah salahsatu acara rutin yang
diseleggarakan oleh KBR . Tema acara talkshow yang biasa dilaksanakan oleh
KBR biasanya berbeda-beda. Teman-teman bisa melihat langsung disosial media KBR klo
saya sendiri lebih suka menyimak via youtube karena bisa sambil mengerjakan
yang lain.
Sempat juga beberapa kali saya mengikuti acara KBR via daring tapi barukali ini berkesempatan hadir secara langsung.
Sebelum masuk saya sempatkan untuk berkeliling acara. Di area depan acara, saya melihat foto-foto arsip dokumentasi di Papua. Dan karena datang lebih awal jadi saya sempat hadir disesi pertama takshow.
Saya sempat mendengarkan diskusi dengan aktivis dan pecinta alam yang tinggal di Sorong Pak Jauhari yang sehari-hari menulis di Jurnal Papua dan Bu Alfonsa dari Jayapura. Dua narasumber ini memberi liputan investigasi di Papua.
Dari narasumber ini saya mngambil kesimpulan bahwa tidak mudah menjadi jurnalis khususnya berada diluar kota ditambah faktor lokasi-lokasi yang sulit dijangkau. Belum lagi klo ada gesekan-gesekan dari perusahaan sekitar. Melihat dan mendengar perjuangan , kekecewaan dan kesedihan membuat saya salut .
Maka nya ketika mendengar dari data pembaca, artikel mengenai seperti ini malah pembacanya kurang. Dan ketika jumlahnya sudah sedikit para pembaca membaca tidak sampai habis. Memang menjadi tantangan tersendiri bagi seorang penulis agar tulisan bisa dibaca dengan selesai dan banyak orang yang membaca.
Setelah acara habis saya dan teman-teman mendapatkan buku manual pelatihan jurnalisme investaigasi yang bisa menjadi acuan ketika melakukan investigasi jurnalisme
Ada beberapa yang harus dipersiapkan :
1. Perencanaan awal.
Termasuk dalam penyusunan penyelidikan, fokus dalam sudut pandang cerita. Gunakan juga petakan cerita berupa siapa, apa, domana, kapan, mengapa?
2. Dokumentasi
Dalam hal ini perlu kita persiapkan sebelum mendokumentasi seperti apa saja dan alasan kita mendokunetasinya,
3. Keamanan dan aksesibilitas
Ketika sedang melakukan peliputan, sebaiknya kita meminimalkan ada resiko-resiko untuk keselematan pribadi.
4. Publikasi
Dalam publikasi perlu diperhatikan mengenai bebebrapa pertimbangan platform apa yang kita akan posting, Gunakan juga tulisan sederhana dan juga mengunakan penceritaan agar tulisan menarik.
Ketika semua sudah dipersiapkan dengan matang tinggal dipublikasikan, walau pembaca investigasi sedikit dibanding dengan berita mengenai artis dan gosip. Tetap optimis bakal banyak pembacanya.
Seperti yang diinfo oleh Pak Anton Aprianto : " Ada 3 tipe pembaca : pembaca brand lover, casual reader, loyal reader"
Dalam hal berita investigasi pembaca adalah tipe loyal reader jadi walau sedikit tapi para pembaca paham dan bukan tipe yang hit and run dan oprimis kedepan berita investigasi akan lebih banyak pembaca dan berita yang tidak bermutu akan ditinggakan,
0 comments
Post a Comment